5 Pemain Usia Tua yang Masih Bisa Jadi Pemain Inti di BRI Liga 1

5 Pemain Usia Tua yang Masih Bisa Jadi Pemain Inti di BRI Liga 1 Musim Depan

BRI Liga 1 2021/2022 usai sudah semenjak minggu kemarin. Saat ini, beberapa club bergerak cepat lakukan penyiapan menyambut musim depan.

Walau beberapa pemain baru banyak muncul di BRI Liga 1, tetapi beberapa wajah berpengalaman diprediksikan tetap memeriahkan Liga 1 musim depan.

Beberapa pemain tua yang telah berumur di atas 35 tahun juga bisa berkompetisi memperoleh tempat sebagai pemain utama atau starter di team masing-masing.

Melihat dari musim kemarin, ada banyak nama yang dipercayai jadi pemain utama di sejumlah team besar. Ini jadi pertanda bila kekuatan mereka belum habis.

Bisa saja musim depan keyakinan dari pelatih masih mereka peroleh, karena kisah hidupnya di atas lapangan benar-benar diperlukan oleh beberapa pemain muda. Ada juga pemain tua yang sanggup jaga fisiknya masih tetap sempurna di umur yang nyaris 40 tahun.

Berikut beberapa pemain tua yang hendak masih tetap berkompetisi sebagai pemain utama di Liga 1 musim depan.

Leonard Tupamahu

Bek berdarah Ambon ini turut berperan besar bawa Bali United jadi juara BRI Liga 1 2021/2022. Umurnya telah 38 tahun, tetapi bermainnya tetap ganas seperti sepuluh tahun lalu.

Leo, panggilan karibnya, pada musim kemarin bermain di dalam 29 laga bersama Bali United dan cetak 1 gol. Dalam umur yang telah uzur, ia masih tetap jadi opsi khusus di baris belakang bersama pemain asing, Willian Pacheco.

Sebetulnya, Bali United mempunyai stoper yang lebih muda, seperti Gunawan Dwi Cahyo, Haudi Abdillah, sampai Komang Tri. Tetapi, beberapa nama itu belum dapat geser status Leo dari starting eleven.

Musim kemarin, Leo mangkir karena 2x alami penumpukan kartu dan cidera. Saat pada keadaan bugar, pelatih Stefano Cugurra akan pilihnya sebagai starter.

Bila menyaksikan andilnya pada musim kemarin, kemungkinan Leo masih tetap di Bali United. Ia akan dipercayai sebagai starter bila performnya konstan.

Saat ada di lapangan, kelihatannya penyerang musuh enggan untuk melaluinya. Selain dengan status pemain senior, Leo tidak enggan untuk menebas musuh yang ekspos kemampuan di depannya.

Beto Goncalves

Penyerang satu ini ibarat tidak ada matinya. Tahun-tahun ini, Beto kerap turun naik dari kelas Liga 1 ke Liga 2 atau kebalikannya.

Saat turun kelas ke Liga 2, banyak yang menduga profesinya telah di ujung sundul. Tetapi, musim 2021 ia sukses bawa Tepat Solo jadi juara Liga 2 dan ia jadi top skor dengan 11 gol.

Kemudian, ia kembali lagi ke Madura United pada paruh musim BRI Liga 1 2021/2022. Bermain kembali di kelas paling tinggi, ia bisa cetak tujuh gol di dalam 15 pertandingan. Jika di Madura United, kelihatannya musim depan Beto masih jadi unggulan khusus di baris depan.

Walau umurnya telah 41 tahun, tetapi penyerang naturalisasi kelahiran Brasil ini masih mempunyai naluri cetak gol yang tinggi. Kadang ia menunjukkan kecepatannya saat beradu lari dengan peamin belakang musuh.

Bila berbicara kemampuan, Beto tak perlu disangsikan. Kelihatannya tindakan pribadinya tidak luntur dikonsumsi umur.

Fabiano Beltrame

Musim kemarin, Fabiano Beltrame bela Tepat Solo di Liga 2 dan Arema FC di BRI Liga 1. Saat tampil di kelas ke-2 , ia jadi pemain yang tidak terpindahkan. Fabiano mencatat perform terbanyak, 15 laga. Ia tidak terpindahkan di baris belakang Tepat Solo.

Kemudian, ia dipinjam oleh Arema FC pada paruh musim BRI Liga 1. Walau umurnya telah 39 tahun, Fabiano bisa berkompetisi. Ia tampil dalam 9 laga.

Fabiano memanglah tidak sekencang dahulu saat menjaga penyerang musuh. Tetapi, pengalaman banyak yang dipunyainya membuat benar-benar suka menjaga baris belakang. Perhitungannya saat lakukan intercept bagus.

Musim depan, bila kembali bela Tepat Solo yang promo ke Liga 1, kemungkinan ia tetap jadi unggulan. Tinggal menyaksikan apa staminanya sempurna bila hadapi agenda yang super padat di Liga 1.

Greg Nwokolo

Musim kemarin Greg Nwokolo baru come-back ke dunia sepak bola. Hal tersebut karena ia pilih cuti dari sepak bola dan konsentrasi untuk keluarganya sepanjang wabah virus corona serang.

Karena sempat istirahat panjang, Greg perlu waktu kembalikan wujud permainan terbaik.

Keseluruhan Greg cuman bermain 7x untuk Madura United, jumlah yang paling kurang. Dapat disebut itu jadi menit bermain sedikitnya yang ia peroleh sepanjang meniti karier di Indonesia

Tetapi, pada penghujung musim, Greg mulai mendapati wujud bermainnya. Ia sempat menyumbang 1 gol elok yang dibuatnya di luar kotak penalti dengan sepakan keras yang melejit ke pojok gawang musuh.

Bila ia kembali lagi ke permainan terbaik pada musim depan, Greg akan masih tetap jadi opsi khusus di baris depan Madura United. Saat staminanya oke, Greg benar-benar beresiko saat bawa bola di wilayah pertahanan musuh.

Dia punyai kemampuan dan finising yang baik, kadang ia jadi pelayan tandemnya di baris depan.

Maman Abdurrahman

Satu antara stoper paling tua yang dipunyai Persija Jakarta. Mahfum, umurnya telah 39 tahun. Walau telah uzur, ia masih tetap jadi unggulan Persija pada BRI Liga 1 musim kemarin.

Maman tampil dalam 30 laga. Ia menjadi pemain belakang yang terbanyak tampil. Saat perputaran ke-2 Persija datangkan Ryuji Utomo dan Ikhwan Tjiptady, status Maman tetap tidak terpindahkan.

Namun jumlah kecolongan Persija musim ini lumayan banyak, yaitu 40 gol. Ini menjadi pertanda bila ada sela di bidang pertahanan Persija.

Lepas dari catatan itu, Maman masih tetap pantas diakui berkompetisi sebagai pemain utama musim depan. Banyak kisah hidupnya membuat ia punyai ketenangan di baris belakang.

Faktanya, dalam 30 pertandingan, ia cuman kantongi 2 kartu kuning. Sedikit untuk pemain belakang. Ini tidak terlepas dari langkah permainannya yang tidak banyak lakukan pelanggaran.

Semenjak masuk dengan Persija pada 2016, tiap musimnya ia terbanyak kantongi 3 kartu kuning. Hingga Maman jarang-jarang mangkir karena penumpukan kartu.

Leave a Comment

Copyright @2022 AgenLiga